Astronom Klaim Segera Menemukan Planet Mirip Bumi
Para astronom mengatakan bahwa mereka berada di ambang penemuan planet seperti Bumi yang mengorbit bintang lain. Penemuan itu menjadi langkah kunci dalam menentukan apakah kita sendirian di alam semesta.
Seorang pejabat NASA dan ilmuwan terkemuka lainnya mengatakan bahwa dalam waktu empat atau lima tahun mereka seharusnya sudah menemukan planet mirip Bumi pertama di mana kehidupan bisa berkembang, atau mungkin sudah berkembang. Sebuah planet yang mendekati ukuran Bumi bahkan bisa ditemukan tahun ini jika petunjuk awal dari sebuah teleskop ruang angkasa berjalan dengan baik.
Pada konferensi tahunan American Astronomical Society minggu ini, setiap penemuan yang melibatkan apa yang disebut "exoplanets", yang berada di luar tata surya kita, menunjukkan kesimpulan yang sama: Planet tenang seperti Bumi dimana kehidupan bisa berkembang kemungkinan berlimpah, di samping kejadian ledakan bintang, kehancuran lubang hitam dan bertabrakannya galaksi.
Teleskop Kepler baru NASA dan berbagai penelitian baru menjadi bahasan hangat di konvensi itu. "Pertanyaan mendasar adalah: Apakah kita sendirian? Untuk pertama kalinya, ada sebuah optimisme bahwa suatu saat dalam kehidupan kita, kita akan sampai ke dasar pertanyaan," kata Simon "Pete" Worden, astronom yang mengepalai Pusat Riset Ames NASA. "Jika saya seorang petaruh, saya berani bertaruh kita tidak sendirian, ada banyak kehidupan."
Bahkan Gereja Katolik Roma telah mengadakan konferensi ilmiah tentang prospek kehidupan di luar Bumi, termasuk pertemuan November lalu.
"Ini adalah pertanyaan besar yang merefleksikan makna umat manusia di alam semesta," kata direktur Observatorium Vatikan Pendeta Jose Funes, pada hari Rabu dalam sebuah wawancara di konferensi ini.
Worden mengatakan kepada The Associated Press: "Saya pasti akan mengharapkan dalam empat atau lima tahun kita akan memiliki sebuah planet berukuran Bumi di zona yang dihuni."
Worden menjalankan teleskop Kepler, yang membuat sensus planet dari sebagian kecil galaksi.
Tidak seperti teleskop luar angkasa Hubble, yang merupakan instrumen umum, Kepler adalah teleskop khusus hanya untuk berburu planet. Instrumen utamanya adalah meteran cahaya yang mengukur kecerahan lebih dari 100 ribu bintang secara bersamaan, mengawasi apa yang menyebabkan bintang meredup. Peredupan itu sering kali akibat sebuah planet lewat di depan bintang.
Setiap planet yang dapat mendukung kehidupan hampir pasti berbatu, bukannya gas. Dan planet harus berada di lokasi yang tepat. Planet yang terlalu dekat dengan bintang akan menjadi terlalu panas, dan yang terlalu jauh akan menjadi terlalu dingin. (tempointeraktif.com/ humasristek)